Perawatan batching plant

Perawatan batching plant

Perawatan Batching Plant

Perawatan batching plant beton lebih pada upaya pencegahan agar peralatan tetap optimal. Pemeliharaan preventif adalah memeriksa komponen-komponen dan memperbaiki atau menggantinya jika perlu. Untuk memelihara Batching plant beton dalam kondisi sempurna, aspek-aspek berikut harus diingat.

  • Menjaga Kebersihan batching Plant
  • Ikuti Tindakan Pengamanan
  • Kontrol Overmixing
  • Kontrol Transportasi berlebihan

1. Jaga kebersihan Batching Plant Beton

  • Kebersihan harus dijaga untuk meningkatkan masa pakai batching plant beton
  • Mixer harus selalu dijaga kebersihannya. Jalankan mixer setidaknya sekali setiap hari dengan batu dan air untuk membersihkannya
  • Bersihkan unit Penimbangan dari waktu ke waktu untuk mempertahankan kalibrasi yang sempurna.

2. Langkah-langkah Keamanan

  • Tindakan pencegahan keamanan harus diikuti di setiap bagian instalasi.
  • Sakelar shutdown darurat, pemutusan keselamatan pada konveyor dan motor kepala putar harus dimasukkan dalam instalasi.
  • Setiap orang yang bekerja di pabrik harus mengenakan aksesoris keselamatan seperti sarung tangan, celemek, helm, dll.
  • Pegangan tangan harus disediakan untuk tangga, tangga, dan lantai atas
  • Kabel listrik harus diperiksa secara berkala
  • Akses masuk ke lubang semen atau kompartemen agregat harus dibatasi

3. Perawatan Batching Plant: Kontrol Overmixing

  • Pencampuran bahan beton dalam batching plant harus dilakukan dengan kecepatan optimal.
  • Belt conveyor yang membawa bahan atau campuran harus diperiksa secara teratur dan gear conveyor harus dilumasi secara berkala.
  • Periksa perangkat lunak kumpulan secara teratur jika digunakan. Perangkat lunak pemeliharaan pabrik juga tersedia yang akan memberi peringatan ketika ada kegagalan dalam komponen pabrik.
  • Pembuangan bahan ke kompartemen pencampuran harus dilakukan dengan kecepatan optimal.
  • Pastikan untuk menghindari penghentian plant saat pencampuran dan pemakaian campuran.

4. Perawatan Batching Plant: Kontrol Over-transportasi

  • Campuran harus dikirim pada waktu yang tepat, sehingga truk harus tepat waktu untuk menerima produk atau campuran beton.
  • Truk Campuran harus dalam kondisi baik untuk mengangkut campuran. Keterlambatan dalam transportasi menyebabkan efek yang parah pada campuran.

Bersamaan dengan rekomendasi di atas, inspeksi pabrik batching harus dilakukan secara berkala dengan bantuan daftar periksa Perawatan batching plant terjadwal.

Perawatan Batching Plant Beton Secara Terjadwal

Komponen Batching Plant harus terus diperiksa dan semua area pabrik harus diperiksa secara teratur. Untuk kemudahan perawatan batching plant, daftar periksa yang dijadwalkan disusun secara tepat waktu sebagai berikut:

  • Perawatan batching plant harian
  • Perawatan Mingguan
  • Pemeliharaan Bulanan
  • Pemeliharaan Semi-tahunan

1. Daftar Periksa Pemeliharaan Harian

Daftar periksa perawatan batching Plant harian meliputi:

  • Inspeksi Keselarasan dan keausan yang berlebihan pada ban berjalan
  • Pemeriksaan katup udara, silinder, dan gate.
  • Inspeksi level oli di semua komponen batching plant.
  • Kosongkan perangkap air, manifold dan tangki udara
  • Pemeriksaan keausan berlebihan komponen batch plant.
  • Aplikasi pelumas di mana pun diperlukan.
  • Periksa kebocoran udara atau hilangnya tekanan udara.

2. Daftar Periksa Pemeliharaan Mingguan

Daftar periksa perawatan mingguan batch plant meliputi:

  • Pemeriksaan sekrup dan baut dari semua komponen dan kencangkan jika ditemukan longgar.
  • Saringan udara pada blower aerasi harus dibersihkan atau diganti.
  • Bantalan semua mesin seperti sekrup pengumpan semen, konveyor pemuatan, katrol konveyor kepala dan ekor dll. Harus dilumasi.
  • Periksa wiper dan sesuaikan ke posisi yang tepat.
  • Periksa titik pivot gerbang agregat dan oleskan pelumas jika diperlukan.

3. Daftar Periksa Pemeliharaan Bulanan

Daftar periksa pemeliharaan bulanan batch plant meliputi:

  • Pemeriksaan papan konveyor dan menggantinya dengan yang baru jika diperlukan.
  • Cek sabuk konveyor dan sesuaikan ke posisi yang benar.
  • Memeriksa level oli di semua reduksi roda gigi.
  • Ventilasi filter silo dan pengumpul debu harus diperiksa.
  • Inspeksi berkenaan dengan kerja katup Pinch, bilah lampu, dan indikator level kompartemen penyimpanan.

4. Daftar Periksa Pemeliharaan Semi-tahunan

Daftar periksa pemeliharaan semi tahunan pabrik batch meliputi:

  • Pemeriksaan bantalan aerasi dan penggantiannya dengan yang baru jika perlu.
  • Pemeriksaan dan pengencangan Vanbelt Ganti jika rusak.
  • Bersihkan kompartemen Penyimpanan dan ganti ventilasi silo dan kolektor saluran.
  • Periksa keakuratan meteran air.
  • Periksa akurasi skala.
  • Periksa sekrup gantungan dan pengumpan, ganti jika rusak.

Batching Plant Wet dan Dry Mix

Perbedaan wet mix dan drymix haruslah diketahui bagi yang menginginkan sebuah produk beton yang paling tepat. Pasalnya, keduanya memilki perbedaan meskipun sama-sama dibuat di batching plant.

Pemilihan bahan kedua jenis beton di atas dilakukan dengan cara yang terbaik. Proyeksi semua bahan dilakukan dengan selang secara penumatik di batching pant.

Yang membedakan adalah ketika air dicampurkan ke dalam adukan beton. Bahan dasar berupa semen, agregat dan bahan tambah haruslah diberi air agar semuanya tercampur menjadi satu adonan yang homogen.

  1. Wet mix
    Dalam aplikasi campuran wet mix, semua bahan termasuk semen, agregat, zat tambah dan air dicampur bersama sebelum dipompa melalui selang.  Biasanya, truk beton menampung campuran beton dalam  kondisi basah.
    Penggunaan beton jenis ini dialokasikan secara khusus, yaitu pada kebutuhan ready mix volume besar. Selain itu, beton ini juga ideal untuk lokasi konstruksi yang mudah diakses oleh truck concrete mixer.
  2. Dry mix
    Dalam aplikasi campuran kering, semua bahan kering – termasuk semen, agregat, dan bahan tambah – dicampur bersama-sama. Semuanya dipindahkan ke trux mixer. Namun, bahan berupa air dimasukkan ketika bahan berada dalam mixer. Inilah yang membedakan dry mix dengan wet mix.
    Umumnya, campuran kering digunakan untuk kebutuhan ready mix volume kecil hingga menengah. Khususnya adalah bagi konstruksi yang berada pada akses jalan terbatas yang lebih sulit dilalui.

Pembuatan Batching Plant Wet Mix dan Dry Mix

Semua proses pembuatan dry mix maupun wet mix ini dilakukan di batching plant atau pabrik beton. Inilah lokasi yang memiliki peralatan canggih dengan menggabungkan berbagai bahan untuk membentuk beton.

Beberapa input untuk pembuatan bahan ini adalah air, udara, pasir, agregat (batu, kerikil, dll.), Fly ash, slag, dan semen. Ada dua produk utaam batching plant. Yang pertama adalah dry mix dan yang kedua adalah wet mix.

Pabrik beton dapat memiliki berbagai bagian dan aksesori, termasuk: mixer, pengumpul semen, pengumpul agregat, konveyor, bak agregat, pemanas semen, pendingin, semen silo, kontrol batch plant, dan dan pengumpul debu.

Semuanya bekerja bersama dan dikendalikan oleh operator. Setelah proses pemilihan sampai pencampuran selesai barulah dihasikan sebuah campuran berupa beton yang siap diantar ke lokasi konstruksi. Anda bisa order batching plant di perusahaan kami

Jenis Produk di Batching Plant

Jenis produk pertama adalah dry mix yang sering disebut dengan campuran kering atau Transit Mix Plant. Pada proses pembuatannya, maka dilakukan dengan proses : menimbang pasir, kerikil, dan semen dalam timbangan digital atau manual. Semua bahan kemudian dipindahkan ke saluran yang menuju ke truk.

Sementara itu, air ditimbang atau diukur secara volumetrik dan disalurkan melalui saluran pengisian yang sama ke truk mixer. Bahan-bahan ini kemudian dicampur selama minimal 70 hingga 100 putaran selama transportasi ke lokasi kerja.

Produk kedua adalah wet mix atau campuran beton basah. Campuran beton ini dibuat dengan menggabungkan beberapa atau semua bahan di atas (termasuk air) di dalam Mixer Beton.

Semua bahan dicampur dalam satu titik saja kemudian diaduk dalam perjalanan ke lokasi kerja untuk menjaga kualitas beton basah.

Perbedaan aplikasi produk beton wet mix dan dry mix?

Perbedaan dalam produksi pada wet-mix dan dry mix memiliki dua perbedaan antara lain:

  1. Perbedaan pada alat pengaduk
  2. Cara pengadukan material beton

Dalam proses produksi keduanya secara pneumatic (system penggerak dengan menggunakan tekanan udara).

Perbedaannya adalah ketika air ditambahkan ke dalam material. Dalam aplikasi wet mix, semua bahan termasuk semen, agregat, admixture dan air dicampur secara bersamaan sebelum dipompa melalui selang dan diproyeksikan secara pneumatik.

Biasanya, truk beton memasok campuran basah dan dipompa melalui rig shotcrete untuk penempatan. Umumnya, wet-mix digunakan untuk penempatan volume besar dengan akses mudah untuk kendaraan konstruksi.

Dalam aplikasi dry mix, semua bahan kering termasuk semen, agregat, dan ad-lcampuran dicampur bersama-sama, disampaikan secara pneumatik melalui selang dan kemudian, di nosel melalui cincin air, air disuntikkan secara merata di seluruh campuran seperti itu sedang diproyeksikan.

Batching Plant Dry Mix

Batching Plant Dry Mix

jual batching plant

Batching plant Dry Mix

PT. Cahaya Jaya Mandiri Konstruksi bergerak di bidang spesialis pembuatan batching plant di indonesia yang berkualitas tinggi , Kami berdiri sejak tahun 2009 di jakarta dan didukung oleh para pekerja yang ahli di bidang pembuatan batching plant. Kami memproduksi berbagai macam dan kapasitas batching plant dengan harga terjangkau. Jika anda sedang membutuhkan batching plant segera hubungi kamiKami menerima pesanan pembuatan batching plant dry mix , batching plant wet mix, batching plant mobileHubungi kami : No HP : 0821-1144-3717 / 0822-9911-0096 Email : mandiri.teknik01@gmail.com
Batching Plant Dry Mix

Batching Plant Adalah

jual batching plant

Batching plant adalah

Tempat mencampur atau memproduksi bahan baku Beton ready mix atau beton cair siap pakai dalam skala besar. Batching Plant di tempatkan pada sebidang tanah yang terdapat Kantor, Laboratorium, Alat Berat, dan alat – alat pembantu lainnya yang mendukung terhadap proses produksi beton dengan kualitas terbaik dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Batching plant sendiri mempunyai alat alat sebagai berikut :

Cement silo 
Berfungsi untuk tempat penyimpanan semen dan menjaga semen agar tetap baik

cement cilo batching plant

Belt Conveyor 
Berfungsi untuk menarik bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) ke atas dari bin ke storage bin.

Belt conveyor batching plant

Bin 
Berfungsi sebagai tempat pengumpulan bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) yang berasal dari penumpukan bahan di base camp dengan bantuan wheel loader untuk di tarik ke atas (storage bin).

Storage bin 
Digunakan untuk pemisah fraksi agregat. Storage bin dibagi menjadi 4 (empat) fraksi, yaitu: agregat butir kasar (split), butir menengah (screening), butir halus (pasir), dan fly ash.

Harga batching plant

Timbangan 
Pada alat batching plant dibagi menjadi 3 (dua) macam, yaitu: timbangan untuk agregat, timbangan untuk semen, dan timbangan untuk air.

Timbangan batching plant

Dosage pump 
Digunakan untuk penambahan bahan admixture seperti retarder.

Dosage pump batchingplant

Jika anda membutuhkan batching plant berkualitas terbaik, maka kami lah pilihan yg tepat untuk menjadi mitra anda.